Nusakambangan adalah salah satu pulau unik yang letaknya berada di selatan pulau Jawa.
Banyak orang mengenal pulau ini sebagai penjaranya Narapidana kelas kakap dengan kejahatan yang dilakukan, seperti aksi terorisme, bandar narkoba, dan para gangster, serta kejahatan tinggi lainnya.
Tapi apakah kalian tau kalau pulau Nusakambangan memiliki penduduk asli? Suku asli apa yang menempati pulau ini?
Berikut kami paparkan fakta menarik tentang pulau yang satu ini.
Table of Contents
Sejarah Suku Asli Nusakambangan
Menilik sejarah dari Nusakambangan, tidak lepas dari yang namanya Kesultanan Mataram.
Pada dahulu kala, Nusakambangan berada dibawah kekuasaan 2 kerajaan, yaitu Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran, dan Majapahit (Mataram).
Walau berada dibawah kekuasaan kedua kerajaan, Nusakambangan lepas kendali dan berada dibawah kekuasaan Bajak Laut yang kejam.
Sultan Mataram yang mengetahui hal itu langsung mengutus 5 Komandan andalan nya dan mereka dikenal dengan Panca Wiratama.
Panca Wiratama terdiri dari 5 pemimpin setara komandan.
Nama komandan nya, yaitu Jaga Resmi, Jaga Laut, Jaga Playa, dan Banda Yudha. Satu komandan yang tidak diketahui namanya, adalah seorang perempuan.
Panca Wiratama dan pasukannya menuju wilayah Nusakambangan dengan menaiki Kapal Layar.
Ketika mereka tiba di Plawangan Timur (Ujung Nusakambangan bagian timur), Kapal yang mereka tumpangi oleng sehingga membuat komandan perempuan terhempas ke laut. Karena nya, daerah tersebut diberi nama Cimiring (Air Miring, bahasa Sunda).
Maka kemudian dari para komandan yang tersisa hanya tinggal 4 komandan.
4 komandan yang tersisa kemudian diberi julukan Catur Wiratama.
Sesampainya mereka di pulau tersebut, pasukan langsung mengelilingi pulau Nusakambangan untuk langsung melakukan penjagaan.
Dikarenakan ceritanya yang panjang, Author merekomendasikan kamu untuk mendownload e-book yang ada dibawah ini.
Atas jasa perjuangan para Wiratama dalam menjaga pulau Nusakambangan, mereka akhirnya diberi julukan Pejagan.
Setelah pasukan Wiratama menaklukkan para Bajak Laut, mereka tidak menginginkan pulang ke Mataram. Pada saat itu, mereka membuat sebuah perkampungan, dan orang yang menduduki daerah mereka diberi nama suku Pejagan.
Masa Pemerintahan
Pada masa penjajahan Belanda, Nusakambangan dijadikan sebagai benteng pertahanan.
Karena tempatnya yang jauh dari keramaian, dibangunlah sebuah penjara dan menjadi Lapas yang paling terisolasi di Indonesia.
Pembangunan Lapas pertama dimulai pada tahun 1908, dimana letaknya di bagian tengah hutan Nusakambangan, yaitu Permisan. Jika ada narapidana memaksa untuk kabur, maka tantangannya adalah bertemu hewan buas.
Penjajahan Jepang.
Sama halnya dengan Belanda, Jepang menjadikan Nusakambangan sebagai benteng pertahanan dan tempat menahan narapidana. Tetapi dibawah kekuasaan Jepang, penduduk sekitar mengalami krisis pangan dan ekonomi.
Pemerintah Indonesia
Dibawah kekuasaan pemerintah Indonesia, Nusakambangan juga masih dijadikan sebagai Lapas khusus. Tetapi disisi lain, pembangunan pemukiman dilakukan masif di berbagai tempat di pulau Nusakambangan, seperti pembangunan tower sinyal dan pembangkit listrik.
Flora dan Fauna
Di Nusakambangan, masih terdapat beberapa binatang dan tumbuhan langka. Berikut beberapa dari binatang dan tumbuhannya:
- Macan tutul jawa (Panthera Pardus Melas)
- Bunga Wijayakusuma (Epiphyllum oxypetalum)
- Palahlar (Dipterocarpus hasseltii Blume)
Wisata
Nusakambangan terkenal akan pesona alamnya yang eksotis dan masih alami. Beberapa tempat wisatanya adalah seperti Pantai dan Guanya. Berikut beberapa wisata yang ada di Nusakambangan:
- Pantai Permisan
- Pantai Karang Pandan
- Pantai Pasir Putih Barat
- Pantai Permisan
- Pantai Kali Kencana
- Pantai Pasir Putih
- Goa Masigit Sela
- Jembatan Apung Motean
- Eduwisata Mangrove Ujung Alang
- Lembah Nirbaya
- Mercusuar Cimiring
Penduduk
Seperti yang diceritakan diatas tadi, penduduk yang mendiami pulau Nusakambangan dan sekitarnya disebut suku Pejagan.
Di Nusakambangan sendiri, penduduk pemukiman berpusat dibagian tengah dan timur pulau.
Untuk kehidupan sehari-hari, masyarakat setempat mengandalkan profesi sebagai pencari ikan, penderes gula jawa, dan bertani serta berkebun.
Untuk kebutuhan air dan listrik, Nusakambangan sudah difasilitasi karena adanya pembangkit listrik dan Dam. Kebutuhan Internet juga terpenuhi karena Tower Sinyal sudah dibangun oleh pemerintah.
Kesimpulan
Nusakambangan tidak seperti yang dipikirkan kebanyakan orang karena kengerian yang dimiliki. Justru banyak pemukiman dan tempat wisata yang bisa kunjungi.
Kebetulan Author juga merupakan penduduk asli dari suku Pejagan, dan ini Author buat agar tidak ada kesalahpahaman lagi tentang pulau Nusakambangan.
Sumber:
Wikipedia